Zat aditif adalah zat yang ditambahkan pada makanan atau minuman yang berfungsi sebagai pewarna, pemanis, penyedap, pemberi aroma, dan bahan pengawet. Zat aditif bisa berupa bahan alami maupun bahan kimia buatan.
Berdasarkan fungsinya, zat aditif dibagi menjadi empat diantara lain;
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang memiliki efek psikoaktif yang bekerja secara selektif pada susunan saraf pusat dan bisa menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku. Contoh obat-obat psikotropika yang banyak digunakan, yakni amfetamin dan barbiturat.
NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif) bisa dikelompokan menjadi tiga, yakni;
1. Zat-zat stimulan→Stimulan adalah zat yang bisa merangsang sistem saraf pusat sehingga mempercepat proses-proses dalam tubuh, seperti meningkatkan detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah. Stimulan bisa membua orang lebih siaga dan tidak tampak kelelahan. Contohnya adalah kafein, nikotin, kokain, dan amefetamin. Zat amfetamin biasanya terdapat pada pil ekstasi.
2. Zat-zat depresan→Depresi menyebabkan turunnya kesadaran seseorang. Zat-zat yang menyebabkan depresi disebut depresan. Depresan adalah zat yang bisa mengakibatkan aksi kebalikan dari stimulan, yakni;
3. Zat-zat halusinogen→Halusinogen merupakan zat yang bisa mempengaruhi sistem saraf dan menyebabkan timbulnya halusinasi (khayalan). Pengguna zat ini bisa mendengar dan melihat sesuatu yang sebenarnya tidak nyata. Contoh dari zat halusinogen adalah LSD dan kanabis (ganja).
Pengaruh zat adiktif dan psikotropika bagi tubuh manusia adalah sebagai berikut;
Berdasarkan fungsinya, zat aditif dibagi menjadi empat diantara lain;
- Pewarna, contohnya beta karoten, karamel, klorofil,kurkumin, biru berlian, eritrosin, kuning FCF, dan tartrazin.
- Pemanis, contohnya sakarin, aspartam, siklamat, dan sorbitol.
- Pengawet contohnya asam benzoat, kalium benzoat, natrium benzoat, asam propionat, kalium propionat, natrium propionat, kalsium propionat, asam sorbat, kalium sorbat, kalsium sorbat, kalium bisulfit, natrium bisulfit, kalium sulfit, natrium sulfit, kalium nitrit, natrium nitrit, dan natrium nitrat.
- Penyedap rasa buatan, contohnya MSG atau vetsin, dinatrium guanilat, dinatrium inosinat. Penyedap dan pemberi aroma alami contohnya kayu manis, cengkeh, dan bawang.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang memiliki efek psikoaktif yang bekerja secara selektif pada susunan saraf pusat dan bisa menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku. Contoh obat-obat psikotropika yang banyak digunakan, yakni amfetamin dan barbiturat.
NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif) bisa dikelompokan menjadi tiga, yakni;
1. Zat-zat stimulan→Stimulan adalah zat yang bisa merangsang sistem saraf pusat sehingga mempercepat proses-proses dalam tubuh, seperti meningkatkan detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah. Stimulan bisa membua orang lebih siaga dan tidak tampak kelelahan. Contohnya adalah kafein, nikotin, kokain, dan amefetamin. Zat amfetamin biasanya terdapat pada pil ekstasi.
2. Zat-zat depresan→Depresi menyebabkan turunnya kesadaran seseorang. Zat-zat yang menyebabkan depresi disebut depresan. Depresan adalah zat yang bisa mengakibatkan aksi kebalikan dari stimulan, yakni;
- Menurunnya kesadaran terhadap dunia luar dan menidurkan.
- Memperlambat proses tubuh dan otak, seperti menurunkan tekanan darah, suhu tubuh, detak jantung, dan kontraksi otot.
3. Zat-zat halusinogen→Halusinogen merupakan zat yang bisa mempengaruhi sistem saraf dan menyebabkan timbulnya halusinasi (khayalan). Pengguna zat ini bisa mendengar dan melihat sesuatu yang sebenarnya tidak nyata. Contoh dari zat halusinogen adalah LSD dan kanabis (ganja).
Pengaruh zat adiktif dan psikotropika bagi tubuh manusia adalah sebagai berikut;
- Pengaruh fisik seperti mata merah, muka pucat, dan gigi kuning pada perokok.
- Pengaruh fisiologi seperti meningkatkan atau menurunkan detak jantung, mengganggu sistem saraf (otak), dan mengganggu sistem pernapasan.
- Pengaruh psikis (kejiwaan) seperti pemalas, suka berbohong, suka mengkhayal, dan menghilangkan kesadaran.
- Menjaga keharmonisan dan perhatian antar anggota keluarga.
- Melakukan dan mengikuti kegiatan-kegiatan positif kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa.
- Meningkatkan keimanan dan ketakwaan