Arti Lambang Kota Mojokerto
Saya mencoba postingan ini barangkali ada manfaatnya bagi adik-adik yang masik duduk di bangku SD, sebagai bahan atau menyelesaikan tugas PR. tugas kelompok atau membuat kliping tentang pengnalan wilayah kabupaten dan kota. Nah untuk itu beberapa kota dan kabupaten yang saya unggah ini bisa di kopas jadi kebutuhan adik-adik. terima kasih. Semoga bermanfaat.
Lambang Kota Mojokerto
Lambang Kota Mojokerto ditetapkan berdasarkan PERDA Kotamadya Mojokerto Nomor 3 Tahun 1971 tanggal 26 April 1971 oleh DPRGR Kotamadya Mojokerto.
Bentuk Lambang
1. | Daun lambang berbentuk perisai bersudut 5 (lima). | ||||
2. | Warna lambang hijau dengan pinggir berwarna kuning emas bergambar padi dan kapas. | ||||
3. | Di tengah daun lambang terlukiskan :
| ||||
4. | Di bawah daun lambang terdapat gambar pita bertuliskan "Kota Mojokerto" | ||||
Arti Bentuk dan Warna Lambang
1. | Perisai adalah pertahanan |
2. | Sudut 5 menggambarkan Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia PANCASILA |
3. | Pinggir berwarna kuning emas dengan gambar padi dan kapas melambangkan kemakmuran |
4. | Garis biru melambangkan Sungai Brantas yang mengalir di tepi kota dan merupakan salah satu prasarana kemakmuran |
5. | Warna hijau melambangkan kesejahteraan |
6. | Pohon MAJA yang berakar 12, berbuah 9 dan bercabang 3 mengandung makna angka tahun 1293 yang mengingatkan akan berdirinya kerajaan Majapahit. |
2. Arti Lambang Kab. Mojokerto
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 1 Tahun 1972 Tambahan Lembaran Daerah Propinsi Jawa Timur Tahun 1973 seri C Tanggal 31 Agustus 1973 No. 166/C :
Pasal 7
(1) Tiga lingkaran inti bulat yang berwarna kuning emas, abu-abu suram dalam perisai berwarna merah putih adalah melukiskan :
a. Tiga jaman kehidupan dan perjuangan bangsa Indonesia yaitu :
1. Kuning emas : Jaman keemasan Mojopahit
2. Abu abu suram : Jaman penjajahan
3. Kuning : Jaman kemerdekaan 17 Aguastus 1945
b. Lahiriyah dan bathiniyah :
1) Lingkaran dalam yang mengibaratkan bhatiniyah;
2) Lingkaran luar yang mengibaratkan lahiriyah;
3) Kedua lingkaran dalam dan luar (kombinasi) yang mengibaratkan bhatiniyah dan lahiriyah adalah sama-sama (satu);
(2) Uruta-urutan 3 zaman termaksud pada sub a. sengaja dimulai dari bagian dalam sehingga zaman kemerdekaan dilukiskan di bagian luar bidang gerak kemajuan yang luas disegala lapangan didasari politik Negara yang bebas aktif.
Pasal 8
(1) Pura adalah Pura Wringin Lawang yang berwarna putih merah terdiri dari :
1) sususnan pilar pertama 7)
2) susunan pilar kedua 5) = jumlah 17
3) susunan pilar ketiga 5)
yang menggambarkan kemakmuran dalam gambar berombak sungai 5 yang melukiskan
Panca Usaha dalam meningkatkan produksi pertanian.
Pasal 9
Pohon beringin dimaksudkan pada pasal 4 Peraturan daerah ini mengandung makna sebagai berikut
(1) Pohon berliku 17 melambangkan perjuangan yang abadi yaitu Pemerintah yang memberikan
pengayoman bagi rakyatnya di 17 Kecamatan;
(2) Pohon bercabang 3 melukiskan 3 landasan perjuangan
1) 1. Idiil : pancasila;
2) 2. Strukturil : UUD 1945;
3) 3. Operasional : Keputusan-keputusan Sidang MPR (S);
4) Daun beringin berliku 17 melukiskan angka 17;
5) Sulur berjumlah 8 melukiskan angka 8;
6) Sulur berjumlah 5 melukiskan Pancasila;
7) Jumlah liku pada akar @ 3 = 15 ditambang dengan jumlah a, b, c dan d menjadi 15 yang melukiskan angka 45 sehingga pada pohon beringin itu terdapat angka keramat 17-8-45 yang dijiwai pancasila.
Pasal 10
Kata-kata WIJNA dan MANTRIWIRA adalah semboyan dari Gajah Mada yang berarti :
WIJNA : Bijaksana, berpandangan luas dan penuh hikmah dalam kesukaran dan kepentingan;
MANRIWIRA : PEMBELA NEGARA YANG SEALU BERANI, TIDAK BERBUAT SALAH KARENA YAKIN BERTINDAK DENGAN PENUH KESUCIAN DEMI KEPENTINGAN Bangsa dan Negara.
Semboyan itu singkatnya berarti pahlawan yang berani, bijaksana dan penuh tanggungjawab.
Pasal 11
(1) Gambar padi dan kapas melukiskan cukup sandang dan pangan
(2) Daun dan buah maja mengingatkan pada sejarah nama Majopahit (buah maja rasanya pahit)
(3) a. Daun dan bunga kapas serta daun dan buah maja di sebelah kiri lingkaran luar berjumlah 17;
b. Antara gambar padi dan kapas di sebelah bawah terdapat hurup BRA yang berbentuk angka 8
c. Daun dan buah maja serta butir-butir padi di sebelah kanan lingkaran berjumlah 45
d. Hiasan pura bersusun 4 kiri kanan = s
e. Jumlah pilar kanan/kiri 34)
f. Pura bertingkat 6)
g. Pura tingkat 5)
(4) Adalah mengandung 2 (dua) makna :
1. Melambangkan Daerah Kabupaten Mojokerto dengan 17 Kecamatan yang dahulu menjadi pusat
Pemerintahan Kerajaan Mojopahit tempat-tempat sisa peninggalan zaman Mojopahit itu. Dalam
17-8-45 daerah Mojokerto mencatat pula banyak sejarah dan peristiwa kepahlawanan yang
menunjukkan jiwa patriot dan kesadaran untuk bernegara dari rakyat.
2. Melukiskan angka keramat 17-8-45, yang mengandung arti bahwa bathiniyah yang dilukiskan sebagai lingkaran dalam ayat (1) sub b pasal 7 Peraturan daerah ini adalah berjiwa 17-8-45;
(5) Tangga pada Pura yang berjumlah 5 melukiskan panca tertib sebagai jalan dan cara serta bagi pelaksanaan stabilitas Politik Ekonomi;
(6) Sungai adalah sungai Brantas yang melintasi daerah Kabupaten Mojokerto dengan Brantas deltanya.
(7) Warna buah maja tidak sama menunjukkan suatu proses perkembangan jalannya Pemerintahan yang makin lama makin disempurnakan sesuai dengan kemajuan Bangsa Indonesia.
Pasal 12
(1) Huruf BRA singkatan dari Brawijaya dapat diartikan Bra berarti agung atau popular dan Wijaya berarti kemenangan gemilang (harum) sedangkan buah maja yang berjumlah semua 9 melukiskan kejayaan;
(2) Jumlah buah Maja 9 menggambarkan walisongo yang kesemuanya berketuhanan Yang maha Esa, lagi pula angka 9 adalah kesatuan yang paling tinggi melukiskan bahwa Kabupaten Mojokerto bercita-cita tinggi;
(3) Huruf BRA dilukiskan dengan garis-garis berbentuk lambang yang melukiskan/melambangkabn kesatuan dan persatuan yang kokoh kuat dan kekal abadi.
Pasal 13
Pada lingkaran dalam dan luar terdapat kombinasi sebagai berikut :
1. Daun dan buah maja serta daun dan bunga kapas dalam lingkaran sebelah kiri berjumlah 17;
2. Jumlah sulur pohon beringin dalam lingkaran bagian dalam berjumlah 8;
3. Daun dan buah maja serta padi dalam lingkaran luar sebelah kanan berjumlah 45;
Keseluruhan dari a, b, dan c tersebut menunjukkan angka keramat 17-8-45 terdapat pada lingkaran bagian luar dan dalam secara kombinasi yang melukiskan adanya jiwa terdapat pada bagian luar dan dalam secara kombinasi yang melukiskan adanya ikatan 17-8-45 antara lahiriyah dan bathiniyah (satu kata dan perbuatan)
Pasal 14
Bunga teratai putih berujung lima adalah lambing dari Departemen Dalam Negeri yang menunjukkan kesucian hidup ditengah-tengah masyarakat Pancasila
Pasal 15
Perisai bersudut lima berwarna putih melambangkan perjuangan membela Pancasila secara gagah berani dan konsekwen, dengan sifat kesatria dan jujur tanpa pamrih serta penuh kesucian lahir/batin.
Pasal 16
Warna-warna yang dipergunakan dalam Lambang daerah berarti sebagai berikut :
Kuning emas berarti = kebebasan/keluhuran
Kuning biasa berarti harapan
Merah berarti keberanian
Putih berarti kesucian
Hijau berarti kemakmuran
Biru berarti ketenangan yang abadi
Hitam berarti kesataun/kokoh
Merah bata berarti semangat tak kinjungan padam
Abu-abu suram = masa suram dan penuh penderitaan
Pasal 17
Dilihat dari keseluruhan Lambang daerah melukiskan Kabupaten Mojokerto sebagai daerah panjang-punjung, pasir wukir gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja, ambeg paramaarta3. Arti Lambang Kab. Jombang
Bentuk Lambang Kab. Jombang
Berbentuk perisai, didalamnya berisi gambar : padi dan kapas, gerbang Mojopahit dan benteng, Balai Agung (Pendopo Kabupaten Jombang), menara dan bintang sudut lima diatasnya berdiri pada beton lima tingkat, gunung, dua sungai satu panjang satu pendek.
Arti Gambar :
Perisai
Mengandung arti alat untuk melindungi diri dari bahaya.
Padi dan Kapas berarti kemakmuran, sebagai harapan masyarakat jombang, khususnya bangsa Indonesia umumnya.
Mengandung arti alat untuk melindungi diri dari bahaya.
Padi dan Kapas berarti kemakmuran, sebagai harapan masyarakat jombang, khususnya bangsa Indonesia umumnya.
Gerbang Mojopahit
berarti jaman dahulunya Jombang wilayah kerajaan Mojopahit wewengkon krajan sebelah barat.
berarti jaman dahulunya Jombang wilayah kerajaan Mojopahit wewengkon krajan sebelah barat.
Benteng
berarti jaman dulunya Jombang merupakan benteng Mojopahit sebelah barat, hal ini menyebabkan masyarakat bermental kuat, dinamis dan kritis.
berarti jaman dulunya Jombang merupakan benteng Mojopahit sebelah barat, hal ini menyebabkan masyarakat bermental kuat, dinamis dan kritis.
Balai Agung
berarti para pejabat daerah dalam membimbing masyarakat bersifat mengayomi seperti tugas balai yang tetap berdiri tegak dan kukuh, guna memelihara persatuan/kesatuan rakyat di dalam daerahnya.
berarti para pejabat daerah dalam membimbing masyarakat bersifat mengayomi seperti tugas balai yang tetap berdiri tegak dan kukuh, guna memelihara persatuan/kesatuan rakyat di dalam daerahnya.
Tangga Beton Lima Tingkat
berarti terus tetap berpegang teguh pada landasan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, demi persatuan kesatuan bangsa dan negara Republik Indonesia. Warna Putih berarti dalam menjalankan tugas tetap berpegang pada kesucian, sepi ing pamrih rame ing gawe.
berarti terus tetap berpegang teguh pada landasan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, demi persatuan kesatuan bangsa dan negara Republik Indonesia. Warna Putih berarti dalam menjalankan tugas tetap berpegang pada kesucian, sepi ing pamrih rame ing gawe.
Bintang Sudut Lima dan Menara
berarti Ketuhanan Yang Maha Esa. Jombang terkenal di segala penjuru tanah air sebagai tempat yang banyak Pondok Pesantren. Pondok-pondok tersebut adalah Tebuireng, Rejoso, Denanyar, Tambak Beras dan sebagainya.
berarti Ketuhanan Yang Maha Esa. Jombang terkenal di segala penjuru tanah air sebagai tempat yang banyak Pondok Pesantren. Pondok-pondok tersebut adalah Tebuireng, Rejoso, Denanyar, Tambak Beras dan sebagainya.
Gunung
berarti Jombang selain terdiri dari daerah rendah, sebagian terdiri dari tanah pegunungan. Warna Hijau berarti banyak membawa kemakmuran.
berarti Jombang selain terdiri dari daerah rendah, sebagian terdiri dari tanah pegunungan. Warna Hijau berarti banyak membawa kemakmuran.
Dua sungai
berarti Kesuburan Jombang dialiri oleh 2 (dua) sungai yaitu Sungai Brantas dan Sungai Konto yang banyak membawa kemakmuran bagi daerah Jombang.
berarti Kesuburan Jombang dialiri oleh 2 (dua) sungai yaitu Sungai Brantas dan Sungai Konto yang banyak membawa kemakmuran bagi daerah Jombang.
Warna
Hijau dan Merah tua
Warna dari perisai berarti perpaduan 2 warna Jo dan Bang (Ijo dan Abang) sama dengan Jombang.
Warna dari perisai berarti perpaduan 2 warna Jo dan Bang (Ijo dan Abang) sama dengan Jombang.
Hijau
Kesuburan, ketenangan, kebaktian kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kesuburan, ketenangan, kebaktian kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Merah
Keberanian, dinamis dan kritis. Biru Langit Cerah, juga berarti kecerahan wajah rakyat yang optimis.
Keberanian, dinamis dan kritis. Biru Langit Cerah, juga berarti kecerahan wajah rakyat yang optimis.
Coklat
Warna Tanah Asli, segala sesuatu menampakkan keasliannya.
Warna Tanah Asli, segala sesuatu menampakkan keasliannya.
Kuning
Warna keagungan dan kejayaan.
Warna keagungan dan kejayaan.
Putih
Kesucian.
Kesucian.
4. Arti Lambang Kab. Sidoarjo
Lambang Daerah Kabupaten Sidoarjo terdiri dari 5 bagian : | |||
1 | Sebuah segilima beraturan yang sisi-sisinya berbentuk kurung kurawal | ||
melambangkan | : | Falsafah Pancasila yang juga mengandung arti bahwa rakyat Daerah Kabupaten Sidoarjo telah mentrapkan ajaran Pancasila dengan tertib dan pasti, | |
2 | Sebuah bintang bersudut lima | ||
melambangkan | : | KeTuahanan Yang Maha Esa yang menggambarkan kehidupan ber-KeTuhanan / beragama dari rakyat Daerah Kabupaten Sidoarjo | |
3 | Setangkai padi, depalan belas butir dan sebatang tebu lima ruas dengan bentuk bulat | ||
melambangkan | : | Hasil bumi yang paling penting dalam daerah Kabupaten Sidoarjo. Sedangkan bentuk yang membulat dari padi dan tebu tersebut menggambarkan kebulatan tekad untuk membangun masyarakat yang adil dan makmur. 18 (delapan belas) butir padi menunjukkan banyaknya Kecamatan dalam daerah Kabupaten Sidoarjo. | |
4 | Ikan bandeng dan ikan udang membentuk hurus " S " | ||
melambangkan | : | Hasil tambak dalam daerah Kabupaten Sidoarjo. Bentuk hurus " S " dari ikan bandeng dan ikan udang tersebut menunjukkan huruf pertama dari Sidoarjo | |
MAKNA WARNA-WARNA YANG DI PAKAI DALAM LAMBANG KABUPATEN SIDOARJO | |||
1 | Warna Biru Laut pada lambang berarti air yang menggambarkan bahwa Daerah Kabupaten Sidoarjo yang terkenal dengan nama : "DELTA BRANTAS" dikelilingi air yaitu sungai dan laut. Warna biru laut yang terlepas dalam lingkaran padi dan tebu berarti air yang menggambarkan bahwa daerah Kabupaten Sidoarjo adalah daerah tambak yang banyak menghasilkan ikan bandeng dan ikan udang. | ||
2 | Warna dasar Hijau menggambarkan kesuburan daerah Kabupaten Sidoarjo (Delta Brantas) | ||
3 | Warna Kuning pada bintang, padi, tebu dan pita menggambarkan kesejahteraan rakyat Kabupaten Sidoarjo | ||
4 | Warna Hitam pada tebu, ikan bandeng, ikan udang dan tulisa Kabupaten Sidoarjo menggambarkan keteguhan Iman rakyat daerah Kabupaten Sidoarjo. | ||
5 | Warna Abu-abu ikan bandeng dan ikan udang adalah warna pelengkap. | ||
SLOGAN / MOTTO | |||
SIDOARJO PERMAI BERSIH HATINYA | |||
(Pertanian Maju, Andalan Industri, Bersih, Rapi, Serasi, Hijau, Sehat, Indah dan Nyaman) | |||
Artinya Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah pertanian yang subur sebagai lumbung pangan, mempertahankan pertanian yang maju agar bisa swasembada pangan dengan cara identifikasi pertanian dan menggunakan mekanisasi teknologi tepat guna, di samping itu mendorong perkembangan industri yang semakin meningkat, maka kedua hal ini harus berkembang secara serasi. Selain itu masyarakat Kabupaten Sidoarjo berbudaya hidup dengan lingkungan yang bersih, rapi, serasi, hijau, sehat, indah dan nyaman. |
5. Arti Lambang Kab. Gresik
Lambang dan maknanya
Berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten Gresik No. 3 tahun 1975: Lambang Daerah merupakan cermin yang memberikan suatu gambaran tentang keadaan daerah.
1) Segilima, melambangkan Pancasila yang mendasari sosio cultural, historis, dan aktivitas
ekonomi.
2) Warna kuning, melambangkan keluhuran budi dan kebijaksanaan, sedangkan warna tepi hitam melambangkan sikap tetap teguh dan abadi.
3) Kubah masjid, melambangkan agama yang dianut mayoritas, yakni Islam. Rantai yang
tiada ujung pangkal melambangkan persatuan dan kesatuan.
4) Segitiga sama kaki sebagai puncak kubah masjid, melambangkan bahwa tidak ada kekuasaan yang tertinggi selain Tuhan Yang Maha Kuasa.
5) Gapura berwarna abu-abu muda, melambangkan suatu pintu gerbang pertama masuk
dalam suatu daerah sebagaimana penghubung antara keadaan diluar dan dalam
daerah.
6) Tujuh belas lapisan batu. Melambangkan tanggal 17 yang merupakan pencetus revolusi
7) Indonesia dalam membebaskan diri dari belenggu penjajah.
8) Ombak laut yang berjumlah delapan, melambangkan bahwa pada bulan Agustus merupakan awal tercetusnya revolusi Indonesia.
9) Mata rantai 45 (empat puluh lima) melambangkan bahwa pada tahun 1954 merupakan tonggak sejarah dan tahun peralihan dari zaman penjajahan menuju zaman kemerdekaan Indonesia yang jaya kekal abadi.
10) Cerobong asap, melambangkan bahwa Kabupaten Gresik adalah daerah pengembangan industri yang letaknya amat strategis bila ditinjau dari persilangan komunikasi baik darat, laut maupun udara.
11) Perahu Layar, garam, ikan laut dan tanah melambangkan bahwa mata pencaharian
rakyat Kabupaten Gresik adalah nelayan dan petani.
6. Arti Lambang Kab. Lamongan
1. Bentuk Lambang
Lambang Kabupaten Daerah Tingkat II Lamongna berbentuk segi lima sama sisi, dasar warna biru dengan garis tepi warna hitam dan dengan garis batasan warna putih.
2. Isi Lambang
a. Sebuah genuk atau tempayan, bentuk lengkung perspektif dengan garis tepi warna hitam dalam garis lingkaran warna putih. Dibawah dasar tempayan terdapat pita nama bertulisan "LAMONGAN" dengan huruf warna putih di atas dasar berwarna hijau tua dengan garis tepi warna putih.
b. Gambar seuntai padi dalam bentuk melengkung dan sebelah dalamnya terdapat gambar tempayan berwarna kuning emas.
c. Gambar sebuah untaian kapas terdapat di sebelah kiri gambar tempayan, kapas berwarna putih diatas kelopak berwarna hijau.
d. Gambar gunung atau bukit tidak berapi, berwarna hitam keabu-abuan dengan garis tepi bagian atas berwarna putih.
e. Gambar sebuah keris terdapat di tengah-tengah gambar tempayan, keris berwarna putih dengan tangkai berwarna biru.
f. Gambar tlundak bertingkat lima berwarna kuning dengan garis tepi hitam, membujur secara horisontal di tengah gambar genuk.
g. Gambar seekor ikan leleh melengkung didalam gambar tempayan bagian kanan dengan kepalah berada di bawah, berwarna biru tua dengan sirip punggung berwarna hitam.
h. Simetris dengan gambar ikan lele, terdapat gambar seekor ikan bandeng melengkung di dalam gambar tempayan bagian kiri< tubuh bandeng berwarnah putih dengan garis-garis biru dan dengan sirip berwarna hitam.
i. Gambar air yang beriak tiga baris dengan warna biru tua terdapat di dalm gambar tempayan bagian bawah.
j. Gambar sebuah bintang bersudut lima terpampang di sudut paling atas dengan lima garis sinar ke arah lima penjuru bintang dan sinar berwarna kuning emas.
3. Arti Lambang
a. Bentuk segi lima sama sisi pada lambang Kabupaten Daerah Tingkat II Lamongan tersebut, dan juga gambar tlundak bertingkat lima, melambangkan Dasar Negara Pancasila.
b. Bintang bersudut lima yang memancarkan sinar ke arah lima penjuru melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
c. Keris melambangkan kewaspadaan dan juga bagi mempunyai latar belakang sejarah yang panjang bagi Kabupaten Lamongan.
d. Bukit atau gunung yang tidak berapi melambangkan bahwa Kabupaten Daerah Tingkat II Lamongan mempunyai wilayah yang berupa daerah pegunungan yang merupakan sumber daya alam yang berguna bagi pembangunan.
e. Ikan Lele melambangkan sikap hidup yang ulet, tahan menderita, sabar tetapi bila diganggu berani memperjuangkan apa yang seharusnya menjadi haknya, dan juga mempunya.
f. Ikan Bandeng melambangkan potensi komoditi baru bagi Kabupaten Daerah Tingkat II Lamongan yang penuh harapan di masa yang akan datang.
g. Air yang beriak di dalam tempayang melambangkan bahwa air merupakan masalah utama yang sering terjadi di Kabupaten Lamongan.
h. Tempayang batu melambangkan tempat air bersih yang boleh di ambil oleh siapapun yang memerlukan, dan juga merupakan bagian dari sejarah Kabupaten Lamongan.
Oleh : Taryono Pelabuhan Canggu